Asesmen

Rekrutmen Planters Potensial, Pemetaan Tallent, dan Standarisasi Kompetensi

Sesuai desain yang disepakati dengan klien

Tenaga atau karyawan Panen dan operator di pabrik adalah ujung tombak perusahaan di sector produksi. Kinerja perusahaan sangat dipengaruhi oleh kecukupan jumlah dan kompetensi kerja keduanya. Oleh sebab itu, mencukupi jumlah keduanya serta mendapatkan tenaga dengan kompetensi sesuai norma dan standar best practices menjadi sangat penting. Untuk itu rekrutmen perlu dilakukan dengan proses dan metode yang tepat, untuk mendapatkan calon yang memenuhi kualifikasi.

Mendapatkan tenaga panen dan operator pabrik terbaik.

Proses Rekrut dan Seleksi Tenaga Pemanen dan Operator Pabrik menggunakan beberapa tahapan yaitu :

Tes Tahap I  :  Seleksi Administrasi

Bertujuan untuk menyaring dan memilah pelamar sesuai dengan persyaratan administrasi dan sesuai dengan kuota yang disepakati. Pada tahap ini juga dapat dilakukan penyeleksian berdasarkan persyaratan fisik tertentu, seperti bebas dari tato dan tindik, postur tubuh, dll.   

Tes Tahap II  :  Uji Kemampuan Teknis (Tes Praktek)

Bertujuan untuk mengetahui tingkat penguasaan praktek dalam melaksanakan tugas sebagai pemanen sawit dan operator pabrik, terutama jika perusahan mensyaratkan calon tenaga yang siap kerja.

Tes Praktek dilaksanakan dalam dua tahap: Untuk tenaga panen di kebun karet (penderes), tes praktek dilaksanakan dalam bentuk: Tes Praktek I menggunakan Tunggul Mati atau Tapping school, dan Tes Praktek II menggunakan ancak deres secara langsung (ancak kecil). Untuk tenaga panen di kebun kelapa sawit, tes praktek dilaksanakan dalam bentuk: Tes Praktek I dilakukan pada satu pohon, dan Tes Praktek II menggunakan ancak secara langsung dengan seluruh tahapan kegiatan lengkap (ancak kecil). Untuk calon operator pabrik, tes dilaksanakan per stasiun pabrik.

Tes Tahap III  : Wawancara (Bidang Tugas/Psikologi)

Wawancara Bidang Tugas Bertujuan untuk mengetahui tingkat penguasaan Teknis dalam melaksanakan tugas dibidangnya. Wawancara Psikologi dilakukan untuk mengetahui gambaran profil kepribadian Calon Karyawan, diantaranya kapasitas berpikir, motivasi dan kemampuan berinteraksi serta penyesuaian diri dengan lingkungan. Wawancara dilakukan dengan mengatasi setiap kendala komunikasi yang dapat terjadi, seperti calon yang hanya dapat berbahasa daerah atau calon tuna wicara.

 

Tes Tahap IV : Kesehatan

Bertujuan untuk mengetahui kondisi kesehatan calon pada saat ini apakah sesuai dengan persyaratan sebagai karyawan.