Kerjasama DIY - Prefektur Yamanashi

 

1. Kronologis kerjasama

a. Penjajakan (2014)

Pada bulan Agustus 2014 Wakil Gubernur Prefektur Yamanashi, Mr. Wataru Hiraide melakukan kunjungan ke DIY untuk menjajaki kemungkinan dibentuknya kerjasama diantara kedua daerah. Pada saat itu Mr. Wataru Hiraide menyampaikan bahwa DIY dan Prefektur Yamanashi memiliki kesamaan yaitu sama – sama terletak di kaki gunung. DIY di kaki Gunung Merapi dan Prefektur Yamanashi di Gunung Fuji. Mr. Wataru Hiraide mengusulkan kerja sama di bidang pertanian, pariwisata, kebudayaan dan kegunungapian.

b. Kunjungan Balasan (2015)

Pada bulan Agustus 2015, delegasi DIY dipimpin oleh Gubernur DIY melakukan kunjungan ke Prefektur Yamanashi dalam rangka melakukan kunjungan balasan dan penjajakan kerjasama. Delegasi Pemda DIY melakukan pertemuan dengan Gubernur Yamanashi, Presiden Universitas Yamanashi, dan melakukan kunjungan lapangan ke beberapa objek budaya, pertanian, industri dan museum. Pada kunjungan tersebut juga dilakukan pertemuan antara dinas teknis guna membahas program kerja sama serta ditandatangani Minute of Discussion (MoD) antara Kepala Bappeda DIY dan Direktur International Affairs Division, Tourism Department, Pemerintah Prefektur Yamanashi tanggal 25 Agustus 2016.

c. Penandatanganan Letter of Intent (2015)

Pada tanggal 23 November 2015, ditandatangani Letter of Intent (LoI) kerja sama persahabatan antara Pemda DIY dengan Pemerintah Yamanashi Prefecture di Hotel Shangri-La Jakarta. Penandatanganan tersebut dilaksanakan bertepatan dengan dengan kunjungan Gubernur Prefektur Yamanashi ke Jakarta dalam rangka menghadiri "Symposium on Expansion of Japan-Indonesia Tourism Exchange" yang diselenggarakan oleh Japan National Tourism Organization (JNTO) dan Kementerian Pariwisata RI. Mengingat Gubernur DIY berhalangan, maka sesuai dengan arahan Gubernur DIY, Kepala BKPM DIY yang menandatangani mewakili Pemda DIY sementara dari pihak Prefektur Yamanashi penandatanganan dilakukan Gubernur Prefektur Yamanashi

d. Penandatanganan MoU (2016)

Penandatanganan MoU dilaksanakan tanggal 24 November 2016 di Konaya Hotel Yamanashi, pada kesempatan kunjungan kerja Gubernur DIY ke Prefektur Yamanashi. Penandatangan tersebut selain disaksikan oleh pejabat dan masyarakat Yamanashi, juga disaksikan oleh Pimpinan dan Anggota DPRD DIY. MoU menyepakati kerjasama persahabatan di bidang budaya, pertanian, pendidikan, dan pariwisata.

e. Penandatanganan Naskah Pengaturan Pelaksanaan (2017)

Gubernur Prefektur Yamanashi berkunjung ke Yogyakarta tanggal 20 – 21 Desember 2017. Pada kunjungan tersebut, dilakukan penandatanganan naskah Pengaturan Pelaksanaan.

 

2. Implementasi Kerja Sama

Prefektur Yamanshi mengirimkan seorang Spesialis tanggal 27 November – 5 Desember 2017 untuk melakukan survey awal mengenai kondisi dan kebutuhan pertanian di Yogyakarta. Hasil dari survey awal tersebut nantinya akan digunakan sebagai dasar penyusunan program kerja sama di bidang pertanian antara DIY – Yamanashi selama 3 (tiga) tahun, dari tahun 2018 – 2021. Diharapkan dengan adanya survey awal tersebut, program kerja sama di bidang pertanian dapat lebih tepat sasaran sesuai dengan kebutuhan Pemda DIY.

Melalui suratnya kepada Gubernur DIY tanggal 5 Desember 2017, Gubernur Yamanashi menawarkan kesempatan bagi tenaga pertanian DIY untuk melakukan kegiatan permagangan di Yamanashi selama 2 (dua) bulan. Kegiatan permagangan tersebut direncanakan akan dilaksanakan 2 (dua) kali pada tahun 2018. Sebaliknya, Pemda Prefektur Yamanashi juga berencana mengirimkan tenaga pertanian ke Yogyakarta sebanyak 2 (dua) kali pada tahun 2018.

Menindaklanjuti kunjungan spesialis dari Prefektur Yamanashi dan CLAIR pada tanggal 27 November – 6 Desember 2017 di Kecamatan Pakem, Turi, Cangkringan, Samigaluh dan UPTD BPPTPH unit Ngipiksari dan Wijilan, disimpulkan bahwa potensi adanya kerja sama adalah:

UPTD Balai Pengembangan Perbenihan Tanaman Pangan Hortikultura di Ngipiksari sebagai Balai Perbenihan Hortikultura di DIY dapat digunakan sebagai lahan untuk ujicoba tanaman yang akan ditanam di DIY dapat mengirimkan petugasnya untuk melaksanakan pelatihan pembibitan yang ada di Yamanashi. Pengembangan tanaman terlebih dahulu diujicobakan di Balai Perbenihan, untuk selanjutnya dikembangkan di masyarakat.

Kalitengah dan Srunen, Desa Glagahharjo, Kecamatan Cangkringan ini merupakan dusun yang terdekat dengan gunung merapi dengan jarak kurang lebih 3,5 km – 5 km dari gunung merapi. Adapun ketinggian tempat lahan tersebut berkisar antara 800 m – 1.100 m dpl, dengan sumber air dari sungai bebeng. Lahan di Kalitengah seluas 1,5 ha dan di Srunen 5 ha merupakan tanah kas Desa Glagaharjo yang cukup potensi untuk penanaman anggur dan strawberry dan dapat dimanfaatkan untuk wisata. Harapan ke depan, di Kalitengah dan Srunen dapat dimanfaatkan untuk budidaya anggur dan strawberry dataran tinggi seperti di Jepang.

Sehubungan dengan hal tersebut maka program yang akan dilaksanakan pada tahun 2018 dengan sumber dana dari Prefektur Yamanashi adalah: pengiriman tenaga magang sejumlah 1 orang petugas dari UPTD BPPTPH unit Ngipiksari ke Yamanashi  2 periode masing-masing selama 2 bulan dengan tema budidaya tanaman Anggur dan Strawberry.

 

       1. Program yang akan dilaksanakan tahun 2019 dengan sumber dana APBD yaitu

       2. Pendampingan Tim teknis dari Yamanashi untuk budidaya tanaman Anggur, Strawberry dan

           tanaman bunga di Yogyakarta.

       3. Demplot budidaya tanaman Strawberry di UPTD BPPTPH Unit Ngipiksari.

       4. Demplot Budidaya tanaman Anggur di UPTD BPPTPH Unit Ngipiksari

       5. Demplot budidaya tanaman Strawberry di Srunen, Glagaharjo, Cangkringan, Sleman.

       6. Demplot budidaya tanaman Anggur di Kalitengah, Glagaharjo, Cangkringan, Sleman.

 

Harapan dari Dinas Pertanian DIY guna pengembangan tanaman Strawberry dan Anggur di Cangkringan adalah adanya implementasi kerjasama antara Prefektur Yamanashi dan Daerah Istimewa Yogyakarta dengan sumber dana JAICA yang berupa hibah kepada masyarakat, dengan format kerja sama sebagai berikut :

 

Prefektur Yamanashi:

       1. Sarana produksi anggur dan strawberry

       2. Infrastruktur (Green House, sarana irigasi)

       3. Teknologi budidaya anggur dan strawberry

       4. Teknologi penanganan lahan dan irigasi

       5. Pelatihan budidaya anggur dan strawberry

       6. Uji coba tanaman hortikultura (buah, sayur dan bunga)  untuk diujikan di UPTD BPPTPH unit

           Ngipiksari

 

Pemda Daerah Istimewa Yogyakarta:

       1. Lahan yang ada di petani dan UPTD BPPTPH Unit Ngipiksari dengan luas 7,9825 ha

       2. Tenaga kerja baik petani maupun petugas pertanian di tingkat lapangan

       3. Biaya pelatihan budidaya anggur dan strawberry

       4. Pengolahan hasil hortikultura.

(jogjainvest)