Kerjasama DIY – Gangwon

Kronologis Kerjasama

Penjajakan

Hubungan kerjasama antara Pemerintah  DIY dengan Pemerintah Provinsi Gangwon dimulai sejak Juni 2003. Dimana pada saat itu delegasi DIY diundang oleh pihak pemerintah Gangwon dalam kegiatan Mutual Exchange of Delegation Program yang dibiayai pemerintah Korea Selatan. Kegiatan tersebut merupakan realisasi kerjasama East Asia Tour Operator Forum (EATOF).

Atas referensi dari Kepala Badan Pariwisata Prov. DIY, Ms.Francesca Song dari Pemerintah Provinsi Gangwon telah menghubungi Kepala Biro Kerjasama Setda Provinsi DIY melalui telepon dan mengutarakan keinginan mereka untuk mengembangkan kerjasama pariwisata yang telah ada menjadi kerjasama Sister Province antara Provinsi DIY dengan Provinsi Gangwon meliputi bidang budaya, pertanian, pariwisata dan olahraga.

Mendapat tawaran tersebut, Kepala Biro Kerjasama Setda Prov. DIY telah berkonsultasi dengan Direktorat Jenderal Hukum dan Perjanjian Internasional, Departemen Luar Negeri RI dan menyambut baik  tawaran yang telah diberikan.

Kunjungan Kerjasama

Pada tanggal 11 s/d 14 Agustus 2008, pihak pemerintah Provinsi Gangwon mengirimkan Tim Pendahulu yang terdiri dari :

  • Mr. Kim Hon Jo, Kepala Kantor Kerjasama Luar Negeri Pemerintah Prov. Gangwon;
  • Mr. Kim Young Kwan, Senior Staff pada Kantor Kerjasama Luar Negeri Pemerintah Prov. Gangwon;
  • Ms. Francesca Song, Senior Staff pada Kantor Kerjasama Luar Negeri Pemerintah Prov. Gangwon;

Kunjungannya ke Yogyakarta ini untuk membahas hal-hal terkait dengan rencana pembentukan Perjanjian Kerjasama Persahabatan  (Friendly Ties Cooperation) dan menjadwalkan penandatanganan perjanjian yang direncanakan sekitar bulan September 2008 di Gangwon, Republik Korea.

Penandatanganan Letter of Intent

Kepala Biro Kerjasama Setda Provinsi DIY pada  1 September 2008 telah menandatangani naskah Letter of Intent kerjasama persahabatan DIY – Gangwon yang terlebih dahulu ditandatangani oleh Mr. Kim Hon Jo pada tanggal 29 September 2008. Berdasarkan atas Permendagri No 3 tahun 2008 tentang Pedoman Pelaksanaan Kerjasama Daerah dengan Pihak Luar Negeri, maka pada tanggal 3 Juni 2009, DPRD DIY telah menyampaikan Persetujuan DPRD Prov.DIY tentang Rencana Kerjasama antara Pemerintah Provinsi DIY dengan Pemerintah Provinsi Gangwon.

Dengan diterbitkannya persetujuan DPRD tersebut maka Pemerintah Provinsi DIY memohon kepada Depdagri Kantor Pusat Administrasi Kerjasama Luar Negeri untuk menyelenggarakan Rapak Koordinasi Interdep dalam rangka pembahasan naskah Perjanjian Kerjasama Persahabatan DIY – Gangwon yang lebih lanjut.


Penandatanganan MoU

Pemerintah Provinsi DIY dan Pemerintah Provinsi Gangwon, Korea telah menandatangani  kerjasama persahabatan dalam bentuk Cooperation Agreement yang dilakukan pada tanggal  7 September 2009. Terdapat 8 pasal persetujuan di dalamnya, dimana pada pasal 1 tercantum tujuan dan lingkup kerjasama yang terbagi ke dalam 7 hal antara lain pariwisata, agrikultur, sains dan teknologi, budaya, pendidikan, olahraga, serta bidang tambahan lain yang diusulkan dan akan disetujui selanjutnya oleh kedua pihak.

Implementasi Kerjasama

Dalam menindaklanjuti platform kerjasama yang telah disetujui, Pemerintah Provinsi Gangwon mengundang Pemerintah DIY mengirimkan peserta untuk berpartisipasi dalam “2011 Gangwon Provincial Program For Local Government Officials of Sisterhood Governments” yang diselenggarakan di Universitas Yonsei, Wonju, Provinsi Gangwon selama 20 hari ( tanggal 10 Juli – 29 Juli 2011).

Kegiatan ini diselenggarakan oleh Pemerintah Gangwon untuk mempererat hubungan kerjasama khususnya untuk mencapai kesepahaman antar pelaku kerjasama (Liason Officer) dalam rangka meningkatkan daya guna dan hasil guna dari kerjasama yang telah dibentuk. Kegiatan tersebut dinamai “2011 Korean Language and Cultural Programs for Local officials and University Students of Sisterhood Governments”.

Program ini diadakan sebagai kegiatan pembelajaran yang dimulai pada 11 s/d 28 Juli 2011. Didalamnya antara lain terdapat pengenalan kebudayaan Korea yang diadakan setiap minggunya. Pembelajaran yang diberikan meliputi :

  • Pengenalan huruf/symbol Hangeul yang digunakan dalam tulis menulis Korea;
  • Pengenalan terhadap struktur sederhana / dasar bahasa Korea;
  • Memperkenalkan nama, asal negara dan mempelajari cara menyebutkan negara-negara di dunia dalam bahasa Korea, jenis-jenis pekerjaan dalam bahasa korea, cara penyebutan angka, pengurutan angka, nama hari, bulan, keterangan waktu, memperkenalkan anggota keluarga, penyebutan anggota keluarga dan kata-kata yang memerlukan perubahan karena penghormatan terhadap orang yang lebih tua, dan lain sebagainya;
  • Mempelejari dan mempraktekkan beberapa permainan tradisional Korea;
  • Menyaksikan video pertunjukan kebudayaan korea seperti : Ssireum (gulat), musik tradisional Korea han-guk jeontong eum-ak,  dan konser modern gaya Korea;
  • Menyaksikan video tentang wajib militer bagi pemuda, dan tentang perbatasan Korea Selatan dan Korea Utara.

 

Kerjasama DIY – Gyeongsangbuk-Do

Kronologis Kerjasama

Penjajakan

Kerjasama antara Propinsi DIY dengan Propinsi Gyeongsangbuk-Do di Korea Selatan mulai digagas sejak 15 Januari 2001. Dengan diwakili BAPPEDA, pihak DIY menerima 2 utusan dari Korea Selatan (Mr. Sang-Gon Kim dan Mr. Lee Jung Woo, staff of International Trade Division Gyeongsangbuk-Do) yang ingin menyampaikan surat dari gubernurnya. Tamu dari Korea Selatan tersebut lalu meninjau beberapa obyek wisata dan industri di DIY diantaranya Proyek Pengembangan Pantai Selatan. Dalam pertemuan dengan pihak Gubernur DIY di Kraton selanjutnya, maka mulai dilakukan penjajakan mengenai kerjasama lebih lanjut antara kedua propinsi.

Kemudian pada tanggal 14 Februari, Gubernur Propinsi Gyeongsangbuk mengirim surat kepada Gubernur DIY melalui utusannya, Mr. Tae-Hyun Lee selaku Director of International Trade Division. Isinya adalah mengenai rencana-rencana tindak lanjut kerjasama dan upaya merealisasikan kerjasama dalam penandatanganan MoU. Maka selanjutnya, pada 20 Februari Gubernur DIY mengirimkan surat balasan ke Korea Selatan yang isinya adalah merespon secara positif tentang tawaran kerjasama yang diajukan. Namun, pihak DIY meminta waktu penundaan terlebih dahulu untuk rencana kunjungan untuk memaksimalkan persiapan yang dibutuhkan. Akhirnya secara resmi Gubernur DIY mendapatkan undangan untuk berkunjung ke Propinsi Gyeongsangbuk pada 12-13 April 2001.

Penandatanganan Letter of Intent

Pada tanggal 6-10 September 2003, delegasi DIY berangkat ke Gyeongsangbuk dalam rangka penandatanganan Letter of Intent antara kedua propinsi. Tanggal 9 September LoI ini resmi ditandatangani oleh Paku Alam IX dan Lee Eui Geun selaku perwakilan kedua belah pihak.

Kunjungan kerja ke Gyeongsangbuk kali ini dipimpin oleh Wakil Gubernur DIY dengan hasil sebagai berikut:

  1. Diharapkan Gubernur DIY berkenan menunjuk salah satu warga Gyeongsangbuk untuk menjadi Honor Advisor of Yogyakarta for International Cooperation.
  2. Gubernur Gyeongsangbuk akan berkunjung ke Yogyakarta pada tanggal 17 Maret 2004.
  3. Pihak Gyeongsangbuk kemungkinan bersedia memberikan pinjaman kepada Pemerintah DIY untuk keperluan pekerjaan konstruksi Perpanjangan Landasan Bandara Adi Sutjipto.

Penandatanganan MoU

Sebagai tindak lanjut dari kunjungan balasan pihak pemerintah Gyeongsangbuk ke DIY pada Maret 2004 dalam pembicaraan kerjasama sister province, maka pada 27-31 Januari 2005 dikirimkanlah delegasi Tim Advance Gyeongsangbuk-Do ke Yogyakarta. Kedatangan tim yang berjumlah 12 orang ini dalam rangka membahas draf MoU untuk disetujui. Akhirnya pada kunjungan selanjutnya tanggal 24 Februari 2005, ditandatanganilah MoU kerjasama sister province antara DIY dan Gyeongsangbuk-Do. Penandatanganan ini dilakukan oleh masing-masing gubernur yakni Hamengku Buwono X dan Mr. Lee, Eui-Geun.

Implementasi Kerjasama

Pasca ditandatanganinya Letter of Intent serta MoU Kerjasama antara Propinsi DIY dengan Gyeongsangbuk-Do, maka berbagai kegiatan sebagai sister province pun mulai banyak dilakukan bersama. Seperti kegiatan peningkatan kapabilitas aparatur daerah DIY pada 2006. Dalam program tersebut terdapat 2 bagian yaitu:

  1. Kelas Bahasa Korea   
    Kegiatan ini memiliki 6 tingkatan dan 20 bab pelajaran di setiap tingkatannya. Hal ini sudah sesuai dengan kurikulum di Korea Selatan sebagai prasyarat untuk mahir berbahasa Korea. Tingkatannya antara lain terdiri dari:
  • Membaca huruf hangeul
  • Menulis dengan huruf hangeul
  • Menghafal kosakata bahasa Korea (vocabulary)
  • Mendengarkan (listening)
  • Percakapan (conversation)
  • Latihan kemampuan
  1. Pelajaran Khusus dan Pengenalan Budaya Korea

Kegiatan ini merupakan pemberian pengalaman langsung untuk belajar budaya Korea seperti pakaian tradisional dan tata krama, topeng dan drama, makanan, lagu rakyat, seni tari tradisional, bela diri taekwondo, dan sebagainya.

Selanjutnya ada program pengiriman PNS Pemda DIY dalam Program Korean Language Training Program for Sister City Public Officials. Sejaktahun 2006 program initelahdiikuti oleh perwakilan Pemda DIY setiaptahunnyaselama 6 bulan.

Pada tahun 2007, Diadakan kegiatan kunjungan delegasi Pemda DIY ke Gyeongsangbuk-Do pada 17-21 September. Tujuannya adalah untuk menghadiri workshop serta presentasi profil dan potensi DIY kepada peserta workshop yang terdiri dari berbagai negara yaitu China, Meksiko, Jepang, Vietnam, Kamboja, dan Mongolia. Selain itu kunjungan ini juga bertujuan untuk menyepakati tindak lanjut program pengenalan gerakan Saemaul Movement di DIY.

Selanjutnya padakunjunganGubernur Prov. DIY pada tahun 2008, ditandatanganibidangkerjasama yang barutentangSaemaulUndong Program antaraGubernur DIY, Sri Sultan HamengkuBuwono X, denganGubernurGyeongsangbukdo, Kim Kwan Yong. Dalamkurunwaktu 2008 – 2012, Program SaemaulUndong di DIY telahdilaksanakan di KabupatenGunungkidul, Kulonprogo, dan Bantul.  Program Pilot Project dilaksanakan di DesaKampung, KecamatanNgawen, Gunungkidul pada tahun 2008 yangkemudiandiikutidenganpelaksanaan program di wilayah-wilayah lain di DIY. Secaragarisbesar, kegiatanSaemaulUndongmeliputi:

  • Pembangunan Infrastruktur Desa (Gedung Pertemuan dan Cor Blok Jalan Desa)
  • Peningkatan Kualitas Hidup (Penyediaan SumurBor)
  • Peningkatan Pendapatan (Program Bantuan Sapi)
  • Aktivitas Relawan (Pelayanan Kesehatan Gratis)
  • Pengenalan Kebudayaan Korea kepada anak SD

Berikut Daftar Pelaksanaan Program SaemaulUndong yang sudah dilakukan:

  • Tahun 2008 (Desa Kampung, Kec. Ngawen)
  • Tahun 2009 (Desa Kampung Kecamatan Ngawen &Desa Pacarejo,Kecamatan Semanu,Gunungkidul)
  • Tahun 2010 (Desa Salamrejo, Kecamatan Sentolo, Kulonprogo)
  • Tahun 2011 (Desa Karangtalun, Kecamatan Imogiri, Bantul)
  • Tahun 2012 (Desa Banjaroyo, Kecamatan Kalibawang, Kulonprogo)

Beberapa program kerjasama yang dilakukan selanjutnya antara lain:

  • Joint Working Group (pertemuanteknisantarkeduapemerintah) untukmembahas program-program kerjasama yang akandatang (2014)
  • PengirimanMisiKebudayaanPemda DIY pada acara Festival Seni GYEONGJU Silk Road Festival 2015
  • Pemberian Memento – berupa baju adatkhas Yogyakarta kepadaPemerintahGyeongsangbukdodalamrangkaperesmiankomplekkantorpemerintahan yang baru (2015)
  • PenandatangananReafirmasiKerjasama oleh Gubernur DIY bersamadenganGubernurGyeongsangbukdodalamrangkamemperingati 10 tahunhubungankerjasama (2015)
  • Penganugerahan Doctor Honoris Causa oleh Universitas Gadjah MadakepadaGubernurGyeongsangbukdodalamrangkakontribusiGubernurGyeongsangbukdodalammenyebarkan program SaemaulUndong
  • KerjasamaantaraPem. Gyeongdengan UGM
  • Peringatan 10 tahunkerjasama DIY – Gyeongdenganpelaksanaanmalam festival Korea di UGM
  • PemberianKuliahUmum oleh Wakil GubernurGyeongsangbukdo
  • Penandatanganan MoU Kerjasamaantara BPPM DIY dengan SGF (Saemaul Global Foundation)tentangpemberdayaanmasyarakatdesa (2016)
  • Pemda DIY mengirimkan 2 (dua) orang peserta dari Universitas Negeri Yogyakarta dan Universitas Ahmad DahlanGlobal Youth Camp tanggal 25-31 Juli 2017. Kegiatan tersebut diadakan oleh Pemerintah Gyeongsangbuk-do dalam rangka mengenalkan budaya dan sejarah Korea kepada generasi muda sertamenumbuhkan pola pikir global dan menumbuhkan saling pengertian tentang budaya yang berbeda di antara kaum muda.