Laporan Kunjungan Kerja Delegasi Gubernur DIY Ke Jepang Tanggal 25 sampai 31 Maret 2018

Laporan Kunjungan Kerja Delegasi Gubernur DIY Ke Jepang Tanggal 25 sampai 31 Maret 2018

LAPORAN KUNJUNGAN KERJA DELEGASI GUBERNUR DIY KE JEPANG

Tanggal 25 – 31 Maret 2018

 

Kunjungan ke Prefektur Yamanashi

Kunjungan Delegasi DIY ke Prefektur Yamanashi pada kesempatan ini selain sebagai kunjungan balasan juga sekaligus bertujuan untuk meninjau langsung pusat pengembangan komoditas pertanian khususnya Strawberry dan komoditas  perikanan khususnya budidaya ikan Salmon untuk dapat dijajaki kemungkinannya untuk dapat dikembangkan di DIY. Adapun hasil kunjungan tersebut adalah sebagai berikut :

 

  1. Kunjungan ke kebun strawberry Yamanashi Fuji Fruit Park

Sebagai gambaran budidaya strawberry di Yamanashi dilakukan pada screen housedengan pengaturan suhu, penyaluran CO2, kelembaban, pengairan, dan pemupukan. Penanaman strawberry ini dilakukan dengan menggunakan rak dan menjaga kebersihan lingkungan.Pengairan dan pemupukan untuk tanaman strawberry menggunakan sistem drip irigasi dengan pengaturan air yang masuk per tanaman, sehingga penggunaan air dan pupuk akan lebih efektif dan efisien.

Pengembangan strawberry dananggur di Yogyakarta diharapkan dapat mencontoh penerapan teknologi budidaya yang ada di Yamanashi,dengan tujuan untuk memanfaatkan lahan pertanian di DIY dengan produk yang mempunyai nilai ekonomi tinggi.

Gambaran buah strawberry yang dihasilkan di Yamanashi mempunyai kualitas yang baik yaitu ukuran yang lebih besar, warna buah yang seragam dan rasa buah yang lebih manis, buah yang bersih dan sehat serta total produksi yang mencapai 1 kg/tanaman.

Sementara itu usaha budidaya strawberry di Yogyakarta khususnya di kawasan Gunung Merapi masih secara tradisional, penyiraman yang berlebihan, sebagian strawberry ditanam menggunakan polibag yang langsung di tempatkan di tanah. Pada posisi lain tanaman strawberry tidak membutuhkan air yang banyak sehingga pada saat musim penghujan buah strawberry banyak yang busuk.  


Harapan ke depan untuk kerjasama antara Prefektur Yamanashi dan Pemda DIY adalah :

  1. Di UPTD Pengembangan Perbenihan Tanaman Pangan dan Hortikultura unit Ngipiksari dapat difasilitasi untuk membuat percontohan pembibitan strawberry antara lain screen house, saluran air untuk penyiraman, saluran untuk CO2.

  2. Di Kecamatan Cangkringan dapat digunakan sebagai lahan untuk pengembangan tanaman strawberry dengan teknologi budidaya seperti yang ada di Yamanashi.

 

       Adapun Program yang akan dilaksanakan tahun 2019 dengan sumber dana APBD yaitu:

  1. Pendampingan tim teknis dari Yamanashi untuk budidaya tanaman anggur, strawberry dan tanaman bunga di Yogyakarta.

  2. Demplot budidaya tanaman strawberry di UPTD BPPTPH Unit Ngipiksari

  3. Demplot budidaya tanaman anggur di UPTD BPPTPH Unit Ngipiksari

  4. Demplot budidaya tanaman strawberry di Srunen, Glagaharjo, Cangkringan, Sleman.

  5. Demplot budidaya tanaman anggur di Kalitengah, Glagaharjo, Cangkringan, Sleman.

 

Diharapkan pengembangan tanaman strawberry dan anggur di Cangkringan sebagai implementasi kerjasama antara Prefektur Yamanashi dan Daerah Istimewa Yogyakarta akan didukung juga  dengan sumber dana JAICA yang berupa hibah kepada masyarakat, dengan format kerjasama sebagai berikut:

Prefektur Yamanashi :

  1. Menyediakan  sarana produksi anggur dan strawberry

  2. Menyediakan  infrastruktur (Green House, sarana irigasi)

  3. Teknologi budidaya anggur dan strawberry

  4. Teknologi penanganan lahan dan irigasi

  5. Pelatihan budidaya anggur dan strawberry

  6. Uji coba tanaman hortikultura (buah, sayur dan bunga) âž” untuk diujikan di UPTD BPPTPH unit Ngipiksari

 

        Pemda Daerah Istimewa Yogyakarta :

  1. Menyediakan  lahan yang ada di petani dan UPTD BPPTPH Unit Ngipiksari dengan luas 7,9825 ha

  2. Menyediakan  tenaga kerja baik petani maupun petugas pertanian di tingkat lapangan

  3. Menyediakan  biaya pelatihan budidaya anggur dan strawberry

  4. Pengolahan hasil hortikultura

 

  1. Kunjungan  pada Pembenihan Ikan Ayu (Plecoglosusaltivelis) di Kai senter, Yamanashi ken (Produksi benih ayu, homoroko dan karper)

           Kondisi  Pusat penelitian:

Jumlah  pekerja: 14 orang

Ketinggian  lokasi : 360 m DPL

Luas kawasan : 3,45 ha

Luas  bangunan: 0,3 ha, jumlahbangunan 14 unit

Luas  kolam : 0,3611 ha, 81 kolam, kisaran 3-705 m2

Sumber air: sumur, kedalaman 70-130 m, SUHU 15-18 C

 

  1. Pengembangan Teknologi  Pemijahan ikan Ayu, bertujuan:

Teknologi produksi benih untuk pelepas liaran ikan ayu

Metode  pelepasan liaran ikan ayu yang efektif

  1. Persyaratan tempat pemijahan

Suhu air: 12-25 C, suhupemijahan 15

Air mengalir, sungai yang bersih

  1. Pemijahan dilakukan dengan fertilisasi buatan (September- Oktober)

Induk ayu betina dan jantan dipelihara  pada kolam, pemisahan dilakukan menjelang  pemijahan

Pengeluaran telur dilakukan dengan  stripping, di cuci

Pengeluaran sperma dilakukan dengan striping

Fertilisasi dilakukan pada kolam

  1. Penetasan dilakukan pada kolam

Setelah menetas sampai umur1 bulan, panjang berkisar 1-2 cm

Setelah menetas hingga umur 60 hari dipelihara pada kolam bersalinitas (1/3 salinitas air laut / 12 ppt).

Umur 60-90 (selama 1-2 bulan) dipelihara pada kolam salinitas 1/7 salinitas air laut/ sekitar 5 ppt

Umur 90-150 hari ditebar  ke sungai

Jumlah yang ditebar (2017) sebanyak 1.800.000 ekor (hampir semua hasil pemijahan  di tebar ke perairan umum).

Servival  tergantung  pada kondisi lingkungan.  Pada saat banyak taifun, sebagian ikan banyak yang terbawa banjir dan mati, saat kondisi lingkungan baik, salinitas mencapai mencapai  lebih +- 22%

Air  asin dibuat dengan mencampur garam dan mineral sesuai  kebutuhan

Penggunaan  air asin selama 100 haritan padi ganti, penyeringan dilakukan secara fisik

  • Lokasi kolam pembenihan ikan ayu (kiri)

  • Garam untuk membuat air laut tiruan (kanan)

  • Kolam pemeliharaan benih I  30-90 (bulat di belakang)

  • Kolam pemanenan benih yang tertutup  dengan plat besi (kanan)

  • Strimin seleksi benih (kiri).                       

  • Pemberian pakan secara otomatis (kanan)

  • Kolam pembenihan II ,warna bak Hijau (kiri)

  • Perpisahan dengan kepala pusat penelitian perikanan  (kanan)

 

Kesimpulan:

  1. Ikan yang hidup di lintang tinggi (Yamanashi  ken) membutuhkan suhu yang rendah agar tumbuh  optimal.

  2. Ikan nijimasu (Rainbaow trout) dikembangkan di Yamanashi sebagai indukan untuk hybrid antara nijimasu betina dengan king salmon jantan, menjadi fujinosuke (ukuran lebih besar dan daging lebih enak).

  3. Masyarakat Yamanashi lebih suka ikan laut, dari pada ikan sungai

  4. Pembenihan ikan ayu membutuhkan air asin. Benih ikan ayu untuk penebaran di alam.

  5. Teknologi  pembenihan dan pembesaran ikan yang dilakukan di Yamanashi dapat di terapkan di Indonesia dengan melakukan modifikasi sesuai dengan kebutuhannya.

 

Rekomendasi

Ikan rainbow trout (Oncorhynchus mykiss),hybrid ikan rainbow trout dengan king salmon (Oncorhynchustshawytscha)membutuhkan suhu lingkungan < 15ºC, dan ikan  ayu (Plecoglosusaltivelis) membutuhkan suhu lingkungan < 20ºC.  Apabila di kembangkan di Yogyakarta akan membutuhkan peralatan untuk pengaturan suhu  lingkungan / penurunan suhu lingkungan, sehingga membutuhkan biaya yang tinggi,akibatnya biaya produksi menjadi tinggi dan nilai jual ikan menjadi mahal, sehingga untuk saat ini belum / tidak layak.


 

Kunjungan ke Perfekture Shizuoka

 

  1. Kunjungan ke fasilitas keperawatan untuk para lanjut usia (lansia) Group Seiju

 

Kunjungan kerja Delegasi DIY di Perfekture Shizuoka diawali dengan kunjungan ke fasilitas keperawatan untuk para lanjut usia (lansia) serta melakukan rapat  terbatas Gubernur DIY dengan pimpinan Group Seiju dan pimpinan Suruga Miyagawa Corp. Ada

kebutuhan perawat, asisten perawat dan pendamping lansia di Jepang hingga tahun 2025 berjumlah 1 juta orang (300 ribu diantaranya kebutuhan careworker lansia). Peningkatan kebutuhan ini dikarenakan jumlah orangtua yang kian meningkat (aging society) sebagai konsekuensi dari peningkatan standar kesehatan yang cukup baik di Jepang.

 

Dari hasil  meeting terbatas telah ada kesepakatan verbal antara bapak Gubernur DIY dengan pihak Group Seiju dan Suruga Miyagawa Corp., agar para calon tenagakerja magang careworker/ kaigofukushishi dari DIY yang telah memenuhi persyaratan standar vokasi dan bahasa Jepang dijamin dapat diterima bekerja tidak hanya di perfekture Shizuoka saja tapi juga perfekture lainnya di Jepang.

 

Kesepakatan verbal selanjutnya adalah  bahwa tenaga calon care worker lansia (Kaigofukushishi) dari DIY berasal dari lulusan SMA/sederajat dengan tambahan pendidikan vokasi selama satu (1) tahun untuk memenuhi standar yang dipersyaratkan di Jepang.

 

Dari hasil kunjungan tersebut ada 2 hal pokok yang perlu tindak lanjut  yaitu :

 

  1. Disnakertrans DIY perlu melakukan kajian dengan SKPD untuk  

  2. Perlu komunikasi lebih lanjut  dengan Grup Seiju untuk membangun fasilitas Rumah Panti Jompo di Yogyakarta bagi Lansia Jepang  

 

  1. Kunjungan ke  Pabrik Spare Part Mobil PT. Akahori Giken

 

Selanjutnya delegasi DIY mengunjungi tenaga magang dari DIY yang sedang melaksanakan kerja magang di PT. Akahori Giken. Pada saat ini ada 9 Orang tenaga kerja DIY yang sedang melaksanakan kerja  magang di PT. Akahori Giken.

Pelaksanan pemagangan di jepang saat ini dilakukan sesuai UU Pemagangan Kerja Teknis No 89 tahun 2016 Jepang  berlaku November 2017) mengenai system Pemagangan Kerja Teknis untuk Orang Asing

 

Pelaksanaan pemagangan di PT. Akahori Giken ini dilakukan sesuai dengan Undang-undang tersebut dilakukan dengan beberapa tahap kegiatan

Pemagangan Kerja Teknis No.1

  • Setelah masuk Jepang akan ada pelatihan berbentuk belajar di dalam kelas

  • Mempelajari dengan baik mengenai kehidupan di Jepang dan sistim pemagangan kerja teknis

  • Setelah itu, pelatihan yang sebenarnya di tempat pelaksana pemagangan akan dimulai

Target dalam kegiatan pemagangan awal ini para peserta magang bisa  Lulus tingkat dasar Tes Kemampuan dan Keterampilan Teknis (Ujian Keterampilan Teknis dan Akademik)

 

Pemagangan Kerja Teknis No.2

  • Dalam tahap ini para peserta magang melakukan peningkatan keterampilan dan lain-lain yang telah di peroleh pada Pemagangan Kerja No.1

Targetnya adalah para peserta magang dapat Lulus Tes Kemampuan dan Keterampilan Teknis Tingkat 3  (Ujian Keterampilan Teknis)

 

Pemagangan Kerja Teknis No.3

  • Dalam tahap ini menjadi tahap penerapan keterampilan dan lain-lain yang telah diperoleh dalam Pemagangan Kerja teknis No.2. dalam hal ini untuk meningkatkan/mengasah ketrampilan teknis

 

Selanjutnya setelah para peserta magang pulang ke Yogyakarta  akan dilakukan survey tindak lanjut. kuesioner akan dikirimkan kepada peserta magang di Yogyakarta.

Hal ini dilakukan  untuk mengetahui kondisi setelah kembali ke negara asal dan kondisi pemanfaatan teknis, keterampilan, dan pengetahuan yang diperoleh di Jepang.

 

Sampai dengan saat ini sesuai Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi R.I. Nomor 8 tahun 2008 tentang Tata Cara Perizinan dan Penyelenggaraan Pemagangan di Luar Negeri, terdapat 10 (sepuluh) Lembaga Pelatihan Kerja/Perusahaan/Pemerintah di Daerah Istimewa Yogyakarta yang mempunyai ijin resmi untuk dapat mengirim peserta magang ke Jepang yang disebut Sending Organization (SO) yaitu:

  1. Pemda DIY (c/q Disnakertrans DIY) kerjasama dengan Suruga

       Miyagawa

  1. PT. JIAEC ( PT. Japan Indonesia Economic Center)

  2. LPK Globalindo

  3. LPK Iroha

  4. LPK Megumi

  5. LPK Uchumaru

  6. LPK Plus Alpha

  7. LPK Hotaru

  8. LPK Japan Indonesia Basic

  9. LPK Wakawashi Mandiri Indonesia

Dari hasil kunjungan ke PT. Akahori Giken bagi pemda DIY, untuk lebih mengoptimalkan fasilitasi  para calon tenaga magang agar lebih siap menyerap ilmu dan keterampilan di Jepang, salah satunya dengan peningkatan kemampuan dan penguasaan bahasa Jepang.

 

Kunjungan di Prefektur Aichi

 

  1. Kunjungan ke Universitas Prefektur Aichi ( APU)

 

Kunjungan delegasi DIY diawali dengan kunjungan ke Universitas Prefektur Aichi ( APU) ini diikuti oleh segenap anggota delegasi dan disambut oleh  segenap civitas Akademika dari universitas Aichi.

Dalam sambutannya dari Universwitas Aichi menyampaikan bahwa Saat ini Aichi Prefectural University (APU) telah memiliki kerja sama dengan UGM berupa program “Japan On Track”

Program ini dimulai sejak tahun 2013. Melalui program ini kedua universitas saling melakukan pertukaran mahasiswa dan program lainnya diantaranya memfasilitasi mahasiswa UGM untuk mendapatkan kuliah intensif Bahasa Jepang, seminar bulanan yang diisi oleh staf Toyota Group dan staf APU bertemakan OJT (On the Job Training); dan untuk mengikuti program internship (magang) di anggota Toyota Group di Jakarta. 32

 

Dengan program ini APU telah bekerjasama dengan PT.Toyota Motor Manufacturing Indonesia, PT Toyota Astra Motor, PT Astra Daihatsu Motor, PT Denso Indonesia, PT Toyota Tsusho Indonesia untuk  memfasilitasi para mahasiswa UGM dapat meningkatkan ilmu pengetahuan melalui perkuliahan oleh dosen dari perusahaan tersebut maupun kerja praktek dan magang.

 

Kemudian dalam kesempatan kunjungan tersebut delegasi dari DIY juga diberi kesempatan meninjau kegiatan lapangan program pengembangan Robot yang dilakukan oleh mahasiswa  APU dengan UGM di Universitas Prefektur Aichi.

 

  1. Kunjungan ke Kantor Gubernur Aichi

 

Kunjungan ke Prefekture Aichi Disambut  oleh Gubernur Aichi Hideaki ÅÂŒmura. Yang sebelumnya telah melakukan kunjungan ke DIY pada 22 Oktober 2015.

Gubernur Aichi menyampaikan bahwa Prefektur Aichi merupakan prefektur yang terkenal sebagai pusat industri di Jepang. Beberapa perusahaan terkemuka Jepang, termasuk di antaranya Toyota Motor Corporation, memiliki kantor pusat di Prefektur Aichi. Perusahaan-perusahaan besar seperti Fuji Heavy Industries, Mitsubishi Motors, Pfizer, Sony, Suzuki, Bodycote, dan VW juga memiliki cabang atau pabrik di Aichi.

Pada kesempatan tersebut Gubernur Aichi menyampaikan kembali harapannya dengan dibangunnya   Airport di Kulon Progo Yogyakarta nantinya akan dapat dibuka penerbangan langsung Aichi – Yogyakarta,   sehingga lebih membuka peluang tingkat kunjungan masing-masing daerah dan lebih terbukanya potensi investasi di DIY khususnya untuk industri-industri pendukung industri otomotif yang sangat diperlukan oleh Jepang, di mana industri pendukung tersebut relatif tidak memerlukan lahan yang luas, akan tetapi padat modal dan berteknologi tinggi.

 

  1. Kunjungan ke Museum Toyota

 

Kunjungan delegasi DIY ke ke Museum Toyota  disambut oleh pengelola Museum dan disertai oleh fasilitator dari APU Prof. Yako Kozano.

Toyota Motor Corporation didirikan pada September 1933 sebagai divisi mobil Pabrik Tenun Otomatis Toyota. Divisi mobil perusahaan tersebut kemudian dipisahkan pada 27 Agustus 1937 untuk menciptakan Toyota Motor Corporation seperti saat ini.

Toyota merupakan pabrikan mobil terbesar di dunia dalam unit sales dan net sales. Pabrikan terbesar di Jepang ini menghasilkan 8-8,5 juta unit mobil di seluruh dunia tiap tahunnya.

Pendiri Toyota adalah Sakichi Toyoda lahir pada bulan Februari 1867 di Shizuoka, Jepang. Pria ini dikenal sebagai penemu sejak berusia belasan tahun. Toyoda mengabdikan hidupnya mempelajari dan mengembangkan perakitan tekstil. Dalam usia 30 tahun Toyoda menyelesaikan mesin tenun. Ini kemudian mengantarnya mendirikan cikal bakal perakitan Toyota, yakni Toyoda Automatic Loom Works, Ltd. pada November 1926.

Hak  paten mesin tekstil otomatisnya kemudian dijual kepada Platt Brothers & Co, Ltd. dari Inggris, Britania Raya. Hasil penjualan paten ini, dijadikan modal pengembangan divisi otomotif. Mulai tahun 1933, ketika Toyoda membangun divisi otomotif, tim yang kemudian banyak dikendalikan oleh anaknya Kiichiro Toyoda, tiada henti menghasilkan inovasi-inovasi terdepan di zamannya. Mesin Tipe A berhasil dirampungkan pada 1934. Setahun kemudian mesin ini dicangkokkan prototipe pertama mobil penumpang mereka, A1. Divisi otomotif Toyoda juga menghasilkan truk model G1.

Pada tahun 1936 diluncurkan mobil penumpang pertama mereka, Toyoda AA (kala itu masih menggunakan nama Toyoda). Model ini dikembangkan dari prototipe model A1 dan dilengkapi bodi dan mesin A. Kendaraan ini dari awal diharapkan menjadi mobil rakyat.

Pada  tahun 1937 diresmikan divisi otomotif dan memakai nama Toyota, bukan Toyoda seperti nama industri tekstil. Pengambilan nama Toyota dalam bahasa Jepang terwakili dalam 8 karakter, dan delapan adalah angka keberuntungan bagi kalangan masyarakat Jepang

Tahun  1937 merupakan   kelahiran Toyota Motor Co, Ltd. cikal bakal raksasa Toyota Motor Corp (TMC) sekarang.Dan pada tahun 1938, didirikan Koromo Plant di Jepang (sekarang bernama Honsha plant) yang merupakan Toyota's Establishment Exhibit Room. Plant ini disusun berdasarkan teori Just In Time dan dilengkapi dengan berbagai fasilitas seperti asrama, rumah sakit, dan toko.

Setelah era Perang Dunia II berakhir, tahun 1950-an merupakan pembuktian Toyota sebagai penghasil kendaraan serba guna tangguh. Waktu itu kendaraan Jeep akrab di Jepang. Terinspirasi dari mobil ini, Toyota kemudian mengembangkan prototipe Land Cruiser yang keluar tahun 1950. Pada tahun yang sama pula Toyota mendirikan Toyota Motor Sales co., Ltd, anak perusahaan Toyota Motor Co., Ltd yang menangani penjualan, pemasaran dan distribusi Toyota. Setahun kemudian meluncurkan secara resmi model awal Land Cruiser yakni model BJ.

Di  Indonesia yang dikenal sebagai sebagai Toyota Hardtop Land Cruiser FJ40/45. Di Afrika, model-model Toyota Land Cruiser ini digunakan sebagai Technical alias jip bersenjata yang dibekali senapan mesin ringan, berat atau bahkan senjata basoka tanpa tolak balik (Recoilless bazooka) dan diterjunkan sepanjang konflik-konflik bersenjata dengan kinerja sangat tangguh.

Toyota tidak hanya dikenal melalui Toyota Land Cruiser. Toyota mengembangkan model yang menjadi favorit dunia, sedan kecil. Pada tahun 1961, Toyota mengeluarkan model Publica dan lima tahun kemudian meluncurkan model Corolla. Lewat Toyota Corolla yang memulai debutnya pada tahun 1966. Mesin mobil Corolla ini kemudian digunakan di Indonesia sebagai mesin untuk kendaraan niaga keluarga serbaguna, Toyota Kijang generasi awal yang dikenal sebagai Kijang Buaya.

Pada tahun 1989 Toyota akhirnya memutuskan untuk membuat logo dua lingkaran oval (elips) yang menghasilkan huruf T dan ellips ketiga mengisyaratkan akan the spirit of understanding in design. Lingkaran ketiga itu sekaligus mengelilingi kedua lingkaran ellips sebelumnya yang berbentuk T itu sebagai bukti menjaga dan memengaruhi sekelilingnya.

Tahun 1999 Toyota mengakuisisi 51,19% saham Daihatsu dan pada tahun 2001 Toyota membeli 50,11% saham Hino.

Foto-foto Kegiatan Delegasi DIY di Jepang  Tanggal 25 – 31 Maret 2018

 

Kunjungan delegasi DIY ke Pusat Budidaya ikan di Yamanashi

Kunjungan Delegasi DIY ke pembenihan ikan Ayu (Plecoglosusaltivelis) Di Kai senter, Yamanashi ken

Kunjungan delegasi DIY ke kebun strawberry Yamanashi Fuji Fruit Park

Kunjungan delegasi DIY ke pusat budidaya strawberry Yamanashi Fuji Fruit Park

Pertemuan dan ramah tamah dengan wakil Gubernur Yamanashi

Pertemuan dengan Walikota Fujinomiya Hidetada Sudo

 

           mengunjungi tenaga kerja magang DIY di pabrik  Spare Part Mobil PT. Akahori Giken

 

Pertemuan dengan Gubernur Prefektur Sizhuoka Heita Kawakatsu

 

Gubernur DIY Hamengku Buwono X dan Gubernur Prefektur Sizhuoka Heita Kawakatsu

Delegasi DIY berfoto dengan Gubernur Prefektur Sizhuoka Heita Kawakatsu

 

Pertemuan dengan civitas akademika Universitas Perfektural Aichi (APU)

 

Delegasi DIY dengan mahasiswa APU dan mahasiswa UGM yang sedang Studi di Universitas Aichi di pusat studi robot APU

Pertemuan Delegasi DIY dengan Gubernur Aichi dan jajarannya

Gubernur DIY  Hamengku Buwono X dan Gubernur Aichi  Hideaki ÅŒmura

Kunjungan delegasi DIY ke Museum Toyota

Toyota Model AA (1936), dengan logo Toyoda

 

Dinas Terkait